Xiaomi, salah satu produsen smartphone terbesar di dunia, baru-baru ini mengubah kebijakan untuk membuka bootloader pada perangkat mereka. Bootloader adalah program yang menjalankan sistem operasi pada smartphone. Dengan membuka bootloader, pengguna dapat menginstal sistem operasi lain atau custom ROM yang sesuai dengan keinginan mereka. Namun, Xiaomi tampaknya tidak ingin pengguna melakukan hal itu dengan mudah.
Sebelumnya, pengguna yang ingin membuka bootloader pada perangkat Xiaomi harus memiliki akun Mi yang aktif selama minimal 30 hari dan hanya bisa membuka bootloader untuk tiga perangkat per tahun. Selain itu, pengguna harus mengajukan permintaan untuk membuka bootloader, yang kemudian ditinjau oleh karyawan Xiaomi. Jika permintaan dianggap wajar, pengguna dapat melanjutkan untuk membuka bootloader perangkat mereka.
Namun, dengan kebijakan baru yang diberlakukan, Xiaomi kini hanya akan mengevaluasi permintaan untuk membuka bootloader pada hari Selasa dan Kamis antara pukul 10:00 dan 16:00 . Ini berarti pengguna tidak bisa membuka bootloader kapan saja mereka mau, tetapi harus menunggu jadwal yang ditentukan oleh Xiaomi. Kebijakan ini hanya berlaku untuk perangkat Xiaomi yang dijual di China, tetapi tetap menunjukkan bagaimana Xiaomi mengendalikan pengalaman pengguna di negara asalnya.
Kebijakan ini tentu saja akan menimbulkan kekecewaan bagi para pengembang dan penggemar smartphone yang ingin menyesuaikan perangkat mereka. Dengan membuka bootloader, pengguna dapat mengakses fitur-fitur tambahan, meningkatkan kinerja, atau mengubah tampilan perangkat mereka. Namun, dengan kebijakan ini, pengguna akan kehilangan fleksibilitas untuk melakukan hal itu.
Selain itu, jika bootloader dibuka, pengguna tidak akan bisa mendapatkan pembaruan sistem dari Xiaomi. Pengguna dapat mengunci kembali bootloader untuk mendapatkan kembali fungsi ini, tetapi itu berarti mereka harus menghapus semua data dan sistem operasi yang telah diinstal. Ini jelas merupakan langkah mundur bagi komunitas modding, meskipun proses pembukaan bootloader intinya tetap sama.
Xiaomi mungkin memiliki alasan tersendiri untuk mengambil kebijakan ini, seperti untuk meningkatkan keamanan, mencegah penyalahgunaan, atau menjaga kualitas produk mereka. Namun, bagi para pengguna yang menghargai kebebasan dan kreativitas, kebijakan ini akan menjadi batasan yang tidak menyenangkan. Hanya waktu yang akan menunjukkan bagaimana respons pengguna terhadap pembatasan yang lebih ketat ini.
Xiaomi to make unlocking bootloader even harder – Gizmochina
Xiaomi Changes Policy for unlocking bootloader – YugaTech
GIPHY App Key not set. Please check settings