Apple Vision Pro adalah produk wearable terbaru dari perusahaan teknologi raksasa Apple yang diluncurkan pada awal bulan ini. Produk ini menawarkan pengalaman realitas campuran yang menggabungkan realitas virtual dan realitas tertambah dengan fitur EyeSight yang memungkinkan pengguna melihat dunia nyata melalui lensa kacamata. Namun, ternyata produk ini tidak sepopuler yang diharapkan di pasar AS, salah satu pasar utama Apple.
Menurut laporan dari analis terkenal Ming-Chi Kuo, permintaan pasar AS terhadap Apple Vision Pro mengalami penurunan tajam sejak peluncurannya. Waktu pengiriman untuk produk ini telah membaik menjadi 3-5 hari, dibandingkan dengan awal Maret ketika produk ini habis terjual karena banyaknya pembeli awal. Kuo mengatakan bahwa kecuali Apple menurunkan harga produk ini atau membawa aplikasi yang lebih praktis, pengiriman produk ini kemungkinan tidak akan tumbuh di pasar AS.
Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan minat pasar AS adalah tingginya tingkat pengembalian produk ini. Banyak pengguna yang mengembalikan produk ini setelah mencobanya karena mengeluh tentang berbagai aspek, seperti mabuk gerak, ketidaknyamanan dalam penggunaan, dan lain-lain. Kuo memperkirakan bahwa tingkat pengembalian produk ini saat ini telah turun menjadi kurang dari 1%, tetapi ini masih menunjukkan bahwa banyak pembeli awal yang menyesal dengan pembelian mereka.
Apple Vision Pro dijual dengan harga $3,500, yang jauh lebih mahal daripada produk realitas campuran lainnya di pasaran. Produk ini juga memiliki spesifikasi yang sangat tinggi, seperti resolusi 8K per mata, chip A15X, dan baterai 15 jam. Namun, produk ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti beratnya yang mencapai 600 gram, keterbatasan aplikasi yang tersedia, dan ketergantungan pada iPhone atau Mac untuk berfungsi.
Apple dikabarkan telah meminta pemasok untuk meningkatkan kapasitas produksi produk ini, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini sedang bersiap untuk meluncurkan produk ini secara global di beberapa bulan mendatang. Kuo juga percaya bahwa Apple akan merilis versi yang lebih terjangkau dari produk ini dengan spesifikasi yang lebih rendah, serta model baru dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Namun, Kuo menambahkan bahwa perusahaan ini belum secara resmi meluncurkan dua proyek ini.
Apple Vision Pro adalah produk yang menunjukkan ambisi Apple untuk menjadi pemimpin di bidang realitas campuran, yang diyakini sebagai masa depan teknologi. Namun, produk ini juga menghadapi tantangan besar untuk menarik minat pasar, terutama di pasar AS yang sangat kompetitif. Masih harus dilihat bagaimana Apple akan membuat produk ini lebih menarik bagi pasar AS dan pasar luar negeri. 🌎
GIPHY App Key not set. Please check settings