Motorola Edge 50 Fusion kini tersedia di Jerman, menawarkan berbagai fitur mengesankan. Perangkat ini memiliki layar 6,7 inci 144Hz, chipset Snapdragon 7s Gen 2, kamera 50+13MP, dan baterai 5.000mAh dengan pengisian daya kabel cepat 68W.
Meskipun merupakan alternatif yang lebih terjangkau dari Motorola Edge 50 Pro, Pro menawarkan beberapa peningkatan. Pro memiliki layar OLED 144Hz dengan resolusi lebih tinggi (1220p+ vs. 1080p+), kamera tele 10MP 3x, dan chipset Snapdragon 7 Gen 3 yang lebih bertenaga. Namun, baterainya lebih kecil pada 4.500mAh, tetapi mendukung pengisian daya kabel dan nirkabel yang sangat cepat (masing-masing 120W dan 50W).
Untuk harga yang hampir sama dengan Fusion, konsumen dapat mempertimbangkan Redmi Note 13 Pro+ dari Xiaomi. Perangkat ini memiliki layar 1220p+ dengan resolusi lebih tinggi (pada 120Hz), panel 12-bit, kamera utama 200MP yang mengesankan, dan baterai 5.000mAh dengan pengisian daya kabel 120W.
Xiaomi juga menawarkan Poco X6 Pro dengan harga yang sama. Perangkat ini memiliki fokus pada performa dengan chipset Dimensity 8300 Ultra. Namun, perangkat ini mengorbankan kamera 200MP demi modul 64MP yang lebih mendasar. Poco X6 Pro memiliki layar OLED 120Hz 12-bit, tetapi peringkat ketahanan air dan debunya lebih lemah (IP54 vs. IP68) dan pengisian daya kabel 67W yang lebih lambat.
Bagi yang mencari model 5G yang lebih murah, Samsung Galaxy A25 bisa menjadi pilihan. Perangkat ini memiliki layar OLED 120Hz 6,5 inci, kamera utama 50MP, dan baterai 5.000mAh dengan pengisian daya 25W. Galaxy A15 5G yang lebih terjangkau menawarkan layar 90Hz dan sensor ultra lebar 5MP, tetapi harganya €50 lebih murah.
Xiaomi Poco C65 adalah opsi alternatif dengan layar IPS LCD 6,74 inci 90Hz, tetapi memiliki resolusi HD+ dan hanya mendukung konektivitas 4G. Perangkat ini tidak memiliki kamera ultra lebar dan baterainya hanya mendukung pengisian daya 18W.
GIPHY App Key not set. Please check settings