Samsung Electronics baru saja merilis panduan keuangannya untuk kuartal kedua tahun 2024, yang menunjukkan peningkatan laba yang signifikan. Perusahaan Korea tersebut juga melaporkan penjualan sekitar 74 triliun won (sekitar 56 miliar dolar AS), meningkat 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Labanya dari operasi diperkirakan mencapai 10,4 triliun won (7,8 miliar dolar AS), lima belas kali lebih tinggi dari kuartal kedua tahun 2023. Namun, peningkatan dramatis ini bisa sedikit menyesatkan.
Tahun 2023 merupakan masa yang sulit bagi Samsung karena penurunan permintaan chip. Konsumen dan produsen telah beralih dari chip kartu grafis ke tren kecerdasan buatan (AI) yang berkembang.
Perusahaan sedang mengembangkan perangkat dan server bertenaga AI yang membutuhkan lebih banyak daya komputasi, dan Samsung memasok semikonduktor yang diperlukan. Perbandingan dengan tahun 2022, sebelum penurunan yang signifikan, menunjukkan bahwa penjualan dan laba sekarang berada dalam kisaran yang sama.
Menurut penelitian TrendForce yang dikutip Reuters, harga chip memori melonjak 13-18% hanya dalam satu kuartal. Analis memperkirakan bahwa chip kelas atas (HBM) dan SSD akan memimpin pasar pada tahun 2024, meskipun Samsung masih tertinggal dari sesama produsen Korea, SK Hynix, dalam memasok HBM ke pelanggan utama seperti Nvidia.
Peningkatan laba Samsung sebagian besar disebabkan oleh permintaan yang meningkat akan chip AI. Perusahaan ini memanfaatkan posisinya sebagai pemasok utama semikonduktor untuk perangkat dan server AI. Meskipun peningkatan laba tampak besar, penting untuk dicatat bahwa Samsung masih belum pulih sepenuhnya dari penurunan pada tahun 2023.
GIPHY App Key not set. Please check settings