Samsung Mencatat Penurunan Laba 10%, Terkendala Penundaan Chip AI

Jakarta, Kompasiana – Samsung Electronics baru-baru ini merilis estimasi pendapatan untuk kuartal ketiga 2024, mengungkapkan bahwa laba akan 10% lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Penyebab utamanya adalah penundaan yang tidak terduga dalam bisnis chip AI dari pelanggan utama yang tidak disebutkan namanya.

Meski tak merinci lebih lanjut, Samsung mengabarkan bahwa pendapatan di divisi seluler telah meningkat dari kuartal sebelumnya, yang turut ditopang peluncuran ponsel lipat Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6. Divisi tampilan juga mengalami peningkatan karena Apple meluncurkan iPhone terbaru, yang sebagian besar menggunakan panel Samsung.

Sejumlah analis yang dikutip Reuters tak melihat adanya perbaikan pendapatan pada kuartal ini. Samsung masih tertinggal dari pesaingnya di Korea Selatan, SK Hynix, yang meningkatkan penjualan chip HBM (high-bandwidth memory), chip utama yang digunakan dalam pemrosesan AI.

Keterlambatan Samsung dalam menanggapi tren teknologi terbaru ini memaksa perusahaan bergantung pada chip tradisional dengan margin keuntungan yang lebih rendah. Pasar ini mulai terinfiltrasi oleh persaingan dari Tiongkok seiring melambatnya permintaan.

Young Hyun Jun, Wakil Ketua Divisi Solusi Perangkat Samsung, mengatakan, "Ini adalah masa penuh tantangan bagi perusahaan." Dia berjanji untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang dan fokus meningkatkan daya saing teknologi jangka panjang.

Dengan demikian, Samsung perlu melakukan langkah strategis untuk mengejar ketertinggalan dan menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri semikonduktor. Apakah Samsung mampu membalikkan tren negatif ini dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar chip global masih menjadi pertanyaan yang perlu dipantau ke depannya.