Revolusi Chipset Tensor Google, Beralih ke TSMC untuk Performa yang Lebih Gahar

sejak pertama kali dirilis, chipset Google Tensor selalu mengandalkan Exynos dari Samsung sebagai basis dan diproduksi oleh perusahaan tersebut. Namun, rencana itu berubah untuk Tensor G5 generasi mendatang karena Google memutuskan beralih ke proses produksi TSMC.

Laporan komprehensif dari divisi gChips Google yang diungkap Android Authority memberikan gambaran jelas mengenai masa depan SoC Tensor G5 dan G6.

Tensor G5 (dengan nama kode "laguna") akan menjadi otak dari seri Pixel 10 mendatang dan diproduksi pada proses N3E TSMC pada kelas 3nm. Proses ini sama dengan yang diterapkan pada chip A18 Pro Apple untuk iPhone 16 Pro series dan dianggap sebagai proses produksi mutakhir saat ini.

Sementara itu, Tensor G6 (nama kode "malibu") diperkirakan akan diproduksi pada proses N3P TSMC mendatang. Meski masih pada kelas 3nm, N3P menjanjikan peningkatan signifikan dalam performa, efisiensi daya, dan ukuran. Menurut dokumen yang bocor, N3P akan memberikan peningkatan frekuensi 5% dibandingkan N3E, selain mengurangi konsumsi daya hingga 7% dan menghemat 4% area permukaan.

Peralihan ke TSMC ini menandakan langkah besar bagi Google dalam upayanya meningkatkan daya saing Tensor di pasar chipset seluler. Dengan memanfaatkan teknologi produksi terdepan, Google bertekad untuk menciptakan chipset yang mampu memberikan pengalaman pengguna yang belum pernah ada sebelumnya.

Lambat laun, chipset Tensor berkembang menjadi pesaing tangguh bagi Snapdragon milik Qualcomm dan A-series Apple. Dengan beralih ke TSMC, Google menunjukkan keseriusannya dalam memproduksi chipset dengan kualitas terbaik dan memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin tinggi. Inovasi ini tidak hanya akan menguntungkan Pixel series, tetapi juga berpotensi memicu persaingan yang lebih ketat di industri chipset secara keseluruhan.