Seperti yang diprediksi berkali-kali oleh analis Apple terkemuka Ming-Chi Kuo, seri iPhone 16 baseline gagal menarik perhatian konsumen. Laporan terkini dari Consumer Intelligence Research Partners (CIRP) memperkuat prediksi tersebut dengan analisis terperinci distribusi model iPhone untuk kuartal yang berakhir September, bertepatan dengan dua minggu pertama penjualan seri 16 di Amerika Serikat.
Menurut data tersebut, iPhone 16 baseline hanya menyumbang 4% dari semua iPhone yang terjual, menurun signifikan dari pangsa 10% iPhone 15 tahun lalu. iPhone 16 Plus memang sedikit lebih baik dari pendahulunya, dengan pangsa 4%. iPhone 16 Pro menyamai pangsa iPhone 15 Pro tahun lalu, sementara iPhone 16 Pro Max tidak sepopuler pendahulunya.
Pangsa gabungan seri iPhone 16 (20%) tahun ini lebih rendah dari model iPhone 15 (28%) tahun lalu. Seri iPhone 15 berkontribusi 56% dari total penjualan iPhone pada September lalu.
Ketidakpopuleran seri iPhone 16 baseline ini mengindikasikan beberapa faktor. Kemungkinan besar, konsumen tidak melihat nilai tambah yang cukup untuk meningkatkan ke seri baru. Kenaikan harga yang signifikan dan fitur-fitur yang tidak terlalu inovatif mungkin telah mengurungkan niat pembeli.
Selain itu, persaingan yang semakin ketat dari merek Android yang menawarkan perangkat dengan fitur serupa dengan harga yang lebih kompetitif juga bisa menjadi faktornya. Konsumen kini lebih selektif dalam mengeluarkan uang mereka, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Apapun alasannya, ketidakpopuleran seri iPhone 16 baseline menjadi pengingat bagi Apple bahwa mereka tidak bisa bergantung pada nama besar saja. Inovasi dan nilai yang ditawarkan harus selalu menjadi prioritas untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
GIPHY App Key not set. Please check settings