in

Xiaomi 2024: Inovasi Produk, Namun Perangkat Lunak Masih Tertinggal

Jakarta, Kompasiana – Tahun 2024 menjadi tahun yang cukup tenang bagi Xiaomi, namun bukan dalam arti yang negatif. Sebagian besar produk yang dirilis Xiaomi tahun ini merupakan evolusi dari perangkat generasi sebelumnya, tetapi tidak selalu membosankan. Satu-satunya hal yang mengguncang industri adalah peluncuran EV pertama mereka, Xiaomi SU7.

Xiaomi SU7: Sukses di Balik Tampilan Biasa

Dilihat dari statistik, Xiaomi SU7 tergolong sukses. Pabrik baru Xiaomi bekerja lembur untuk memenuhi permintaan dan berhasil melampaui target awal mereka untuk tahun 2024 secara signifikan.

Secara subjektif, Xiaomi membuat langkah besar dengan mobil pertamanya. Kami bahkan berkesempatan mencobanya dan terkesan dengan kualitas pembuatan, fitur, dan ergonominya. Rasanya seperti Xiaomi sudah berpengalaman membangun kendaraan sebelumnya.

HyperOS: Tertinggal dalam Persaingan Sistem Operasi

Meskipun memberikan pengalaman yang mulus dan andal, HyperOS masih tertinggal dalam beberapa aspek persaingan. Pembagian fitur antara ROM China, global, dan peluncur Poco cukup membingungkan.

Beberapa fitur masih eksklusif untuk versi OS China. Misalnya, riwayat notifikasi. Perbedaan lain yang sulit dipahami adalah hilangnya fungsi ketuk dua kali untuk mengunci, yang tersedia di Poco tetapi tidak pada Xiaomi dan Redmi standar.

Keluhan terakhir adalah tentang daya tahan baterai. Berdasarkan pengujian kami, ponsel Xiaomi kesulitan menawarkan daya tahan baterai yang kompetitif di seluruh jajaran produk mereka. HyperOS kemungkinan menjadi penyebab utamanya.

Xiaomi 14T: Flagship Murah dengan Kemampuan Kamera Mengesankan

Tahun demi tahun, Xiaomi terus merilis ponsel andalan yang luar biasa. Meskipun daya tahan baterainya kurang mengesankan, perangkat ini unggul dalam hampir semua aspek lainnya. Dan yang lebih penting, ini adalah salah satu ponsel kamera terbaik di pasar.

Kami sangat terkesan dengan kemampuan perekaman video dan pengaturan kamera serbaguna dengan berbagai panjang fokus.

Poco: Kehilangan Kejayaan sebagai Pembunuh Flagship

Dulu, orang-orang menantikan pembunuh flagship bermerek Poco yang akan datang. Namun, tampaknya masa-masa itu telah berlalu. Jajaran Poco telah berkembang dan masih memiliki beberapa model yang kompetitif seperti Poco X6 Pro dan Poco M6 Pro. Kedua perangkat ini cukup bagus di kelasnya masing-masing, tetapi kami merasa sebagian besar ponsel dengan merek Poco hanya pengisi kekosongan.

Bahkan Poco F6 Pro tahun ini tidak membuat kami bersemangat. Memang, Anda mendapatkan chipset kelas atas dengan harga yang relatif murah, tetapi smartphone tidak pernah hanya tentang chipset, terutama pada tahun 2024. Pengalaman kameranya kurang memuaskan, daya tahan baterai tidak bagus, dan tampilannya sesuai dengan yang diharapkan dari ponsel di kisaran harga ini. Pada akhirnya, Anda mendapatkan ponsel kelas menengah dengan chipset andalan. Xiaomi perlu bekerja lebih keras pada jajaran Poco untuk mengembalikan kejayaannya.

Redmi: Penjualan Terbaik dengan Berbagai Pilihan

Seperti biasa, jajaran Redmi Xiaomi adalah salah satu yang terlaris pada tahun 2024. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa jajaran tersebut menjadi agak terlalu ramai dan membingungkan, tetapi itu hanyalah cara Xiaomi menarik masyarakat. Ada ponsel Redmi yang cocok untuk setiap pengguna. Redmi Note 13 Pro 5G, Redmi Note 13 5G, dan Note 13 Pro+ menonjol dengan nilai terbaik untuk uang.

Xiaomi 14T: Alternatif Flagship Ekonomis

Xiaomi 14T adalah jajaran favorit kami lainnya. 14T dan 14T Pro yang baru menawarkan peningkatan substansial dibandingkan pendahulunya tanpa menaikkan harga. Meskipun Xiaomi tidak mengiklankannya sebagai pembunuh flagship, kami yakin mereka mendekati ponsel flagship tanpa menguras kantong. Selain itu, 14T dan 14T Pro menawarkan salah satu pengalaman kamera terbaik di kisaran harganya masing-masing.

Xiaomi Watch S4: Smartwatch yang Kurang Berkembang

Xiaomi Watch S4 adalah smartwatch yang layak untuk fungsinya. Namun, perangkat ini tertinggal dibandingkan smartwatch yang sesungguhnya, bukan pelacak kebugaran yang dimuliakan. Sayangnya, Watch S4 tidak membawa peningkatan yang berarti dibandingkan pendahulunya.

Smartwatch kelas atas Xiaomi masih menggunakan HyperOS milik sendiri, bukan Wear OS, yang membuat mereka kehilangan integrasi Android yang lebih dalam dan beberapa aplikasi Play Store yang berguna. Pilihan tampilan jam juga tidak terlalu banyak. Aplikasi pendamping Mi Fitness juga perlu ditingkatkan.

Kesimpulan: Fokus pada Perangkat Keras, Abaikan Perangkat Lunak

Xiaomi merilis beberapa produk baru yang keren tahun ini dan kami tidak sabar untuk melihat penggantinya di tahun depan. Namun, kami berharap mereka lebih fokus pada sisi perangkat lunak karena akan menguntungkan perangkat mereka di semua lini.

What do you think?

Written by Hamzah Arfan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Mix Flip 2: Ponsel Lipat Terbaru Xiaomi dengan Spesifikasi Mengesankan

Samsung Galaxy S25 Slim: Hadir Terlambat dengan Spesifikasi Menjanjikan