Samsung Galaxy S25 Slim: Tipis Memikat, tapi Berkorban Performa?

Samsung dikabarkan akan meluncurkan empat model Galaxy S25 pada 22 Januari mendatang. Salah satu model yang paling menarik perhatian adalah Galaxy S25 Slim, yang diunggulkan karena bodinya yang sangat tipis.

Baru-baru ini, sebuah prototipe Galaxy S25 Slim terlihat di database hasil Geekbench. Perangkat dengan nomor model SM-S937U ini akan dipasarkan di Amerika Utara.

Spesifikasi yang terungkap dari Geekbench menunjukkan bahwa Galaxy S25 Slim akan ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite dan dipasangkan dengan RAM 12GB. Perangkat ini juga akan menjalankan Android 15 dengan antarmuka One UI 7.

Dalam pengujian Geekbench, prototipe Galaxy S25 Slim mendapat skor inti tunggal sebesar 3.005 dan skor multi-inti sebesar 6.945. Skor multi-inti tersebut terbilang rendah untuk chipset Snapdragon 8 Elite, yang biasanya dapat mencapai skor di atas 9.000.

Meski demikian, Geekbench mengimbau untuk tidak terlalu mengandalkan skor benchmark dari prototipe karena perangkat masih dalam tahap pengembangan. Namun, hasil tersebut menimbulkan pertanyaan apakah ketipisan Galaxy S25 Slim berdampak negatif pada kemampuan pembuangan panas perangkat.

Ketipisan Galaxy S25 Slim disebut-sebut berada di bawah 7mm, yang tentu akan menciptakan tampilan yang memukau. Namun, hal ini mungkin harus dibayar dengan potensi penurunan performa karena keterbatasan ruang untuk pendinginan.

Apakah kompromi tersebut sepadan atau tidak masih harus dilihat. Yang jelas, Galaxy S25 Slim menawarkan daya tarik estetika yang kuat, namun juga menimbulkan kekhawatiran tentang apakah ketipisannya akan mengorbankan kinerja jangka panjang.