Kompasiana – Xiaomi 14T series menjadi topik hangat dalam bursa ponsel pintar terkini. Kehadirannya menuai respon beragam, terutama soal harga yang dianggap kurang bersahabat di beberapa wilayah. Namun, tak sedikit pula yang mengaku puas dengan gawai canggih ini.
Meski demikian, hasil polling menunjukkan bahwa Xiaomi 14T Pro masih menjadi pilihan kontroversial. Responden terpecah antara yang mengapresiasi ponsel ini dan yang menganggapnya terlalu mahal. Selain itu, beberapa orang menunjukkan kekhawatiran akan sistem operasi HyperOS, sementara penilaian positif mengalir untuk sektor peranti kerasnya.
Xiaomi 14T hadir sebagai model yang lebih terjangkau, sehingga jumlah peminatnya lebih unggul ketimbang mereka yang mengkritik harganya. Meski begitu, pesona kuat dari Xiaomi 14T Pro tak terelakkan. Jika dana tak menjadi soal, seri Pro jelas lebih diminati. Namun, kekhawatiran terhadap HyperOS tetap menjadi ganjalan bagi sebagian kecil pemilih.
Apa yang menjadi sorotan dari aspek peranti keras? Penggunaan konektor USB 2.0 pada Xiaomi 14T Pro yang dipadukan dengan chipset bertenaga Dimensity 9300+ dianggap sebagai pemborosan potensi. Selain itu, daya tahan baterai pada model 14T kurang memuaskan.
Kendati demikian, banyak pula yang mengaku puas dengan Xiaomi 14T atau 14T Pro yang telah mereka miliki. Terutama bagi mereka yang beruntung mendapatkan promo early bird atau memanfaatkan skema tukar tambah.
GIPHY App Key not set. Please check settings