in

Snapdragon 8 Elite: Harapan Baru di Era Ponsel Pintar

Snapdragon 8 Elite hadir bak secercah harapan di pasar chipset mobile saat ini. Sebagai chipset pertama dalam waktu yang cukup lama yang menghadirkan inti CPU kustom, chipset ini menjanjikan peningkatan performa yang signifikan. Bahkan, bukan hanya CPU, GPU pun dirancang secara kustom dan merupakan generasi terbaru.

Qualcomm juga berhasil meningkatkan kecepatan clock lebih tinggi dari chipset ponsel cerdas lainnya dengan margin yang cukup besar. Di atas kertas, semuanya tampak menjanjikan. Saatnya menguji apakah ekspektasi ini akan sesuai dengan kenyataan.

Perbandingan dengan Generasi Sebelumnya

Artikel ini akan berfokus pada perbandingan 8 Elite dengan dua generasi sebelumnya dari seri Snapdragon 8. Chipset ini akan diadu dengan Dimensity 9400 dalam artikel terpisah.

Pengujian dilakukan menggunakan Realme GT7 Pro sebagai representasi Snapdragon 8 Elite. Ponsel dari generasi Snapdragon 8 Gen 3 dan 8 Gen 2 juga dilibatkan untuk perbandingan, termasuk ponsel gaming yang seharusnya menyajikan performa terbaik dari chipset lama. Perlu dicatat bahwa ponsel ditempatkan dalam mode GT (mode performa tinggi) selama pengujian.

CPU: Inti Oryon yang Inovatif

Perubahan terbesar pada Snapdragon 8 Elite terletak pada CPU-nya yang menggunakan inti Oryon, dengan dua versi, yaitu dua inti Prime dan enam inti Performance. Inti ini bukan inti Cortex seperti yang ditemukan pada chipset MediaTek dan Samsung, melainkan desain internal Qualcomm.

Dua inti Prime dapat berjalan hingga 4,32GHz, kecepatan yang luar biasa untuk perangkat saku. Apple A18 Pro memang telah memecahkan batas 4GHz awal tahun ini, tetapi hanya sampai 4,05GHz. Dimensity 9400 dengan inti Cortex-X925 tetap di bawah 4GHz dengan kecepatan 3,63GHz.

Di luar laptop, kecepatan clock tertinggi yang dapat ditemukan pada perangkat seluler adalah Apple M4 di tablet iPad Pro (2024) dengan 4,4GHz. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah tablet berukuran 11" dan 13" yang memiliki pendinginan yang lebih baik.

Pada pengujian Geekbench 6, ponsel dengan Snapdragon 8 Elite unggul jauh dalam hal performa multi-core. Peningkatannya mencapai 31% dibandingkan hasil terbaik dari 8 Gen 3, bahkan dari ponsel gaming dan chip "for Galaxy" yang dioverclock di S24 Ultra.

Dalam pengujian single-core, frekuensi tinggi dari inti Oryon Prime benar-benar bersinar. Elite mencatatkan keunggulan 36% dibandingkan yang terbaik dari generasi sebelumnya. Dibandingkan dengan 8 Gen 2, Oryon mencetak skor dua kali lipat dari beberapa ponsel (inti Prime Cortex-X3) atau 52% lebih tinggi dari ponsel 8 Gen 2 terbaik dengan mode performa tertingginya.

GPU: Adreno 830 yang Bertenaga

Selanjutnya, pada bagian grafis, Adreno 830 merupakan GPU yang dibangun pada arsitektur baru menggunakan desain irisan dengan memori khusus untuk setiap irisan. 830 memiliki tiga irisan yang di-clock hingga 1,1GHz.

Sekali lagi, kesenjangan generasi terlihat jelas. Pengujian 3DMark Wild Life Extreme (berjalan pada 2160p) menunjukkan skor 21% lebih tinggi dari hasil terbaik yang pernah dilihat dari Adreno 750 di Snapdragon 8 Gen 3. Dibandingkan dengan 8 Gen 2, perbedaannya mencapai 68% yang mencengangkan.

8 Elite juga menghadirkan iterasi terbaru dari ray tracing yang dipercepat perangkat keras. Teknologi ini semakin populer di perangkat seluler setelah terlebih dahulu mapan di desktop. GPU 8 Gen 2 yang berusia dua tahun hanya mampu mencapai sekitar setengah dari skor chip Elite baru. Perbedaan dengan 8 Gen 3 lebih kecil, sekitar 26%, tetapi tetap merupakan peningkatan generasi yang mengesankan.

AnTuTu: Performa Keseluruhan yang Unggul

Terakhir, AnTuTu mencoba menggabungkan pengujian CPU, GPU, memori, dan lainnya ke dalam skor tunggal yang mewakili performa keseluruhan. Dengan semua faktor yang dimasukkan, terdapat variabilitas yang lebih besar. Ponsel 8 Gen 2 dengan spesifikasi yang baik dapat mendekati ponsel 8 Gen 3 yang kurang berkinerja.

Namun, sekali lagi Snapdragon 8 Elite – atau tepatnya Realme GT7 Pro yang menaunginya – memimpin model lama dengan selisih yang cukup besar (sekitar 25%).

Kesimpulan

Ini bukan akhir dari cerita, hanya bab pertama. Masih ada lebih banyak pengujian yang harus dilakukan, termasuk pengujian performa berkelanjutan yang sangat penting. Pengujian juga perlu dilakukan dengan mode GT dinonaktifkan (beberapa pengujian telah dilakukan dan ponsel tidak kehilangan banyak performa).

Beberapa masalah juga ditemui selama pengujian, tetapi ini mungkin hanya karena masalah awal. Peluncuran lengkap Realme GT7 Pro dijadwalkan pada 4 November, meskipun perusahaan telah mengonfirmasi beberapa detail dan bahkan mengizinkan beberapa pengujian dilakukan pada unit tinjauan yang dimiliki di kantor.

Snapdragon 8 Elite hadir sebagai harapan yang menjanjikan bagi pecinta perangkat mobile. Dengan inti CPU kustom yang inovatif, GPU generasi terbaru, dan peningkatan kecepatan clock yang signifikan, chipset ini berpotensi merevolusi performa ponsel pintar. Pengujian lebih lanjut akan menentukan apakah janji ini akan terpenuhi, tetapi untuk saat ini, 8 Elite jelas merupakan pesaing yang patut diperhitungkan pada tahun 2023 dan seterusnya.

What do you think?

Written by Hamzah Arfan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Dominasi Pasar Samsung Q3 2024: Kecemerlangan Divisi DS, Potensi MX di Musim Liburan

OnePlus 13: Teknologi Sensor Sidik Jari Ultrasonik Terbaru untuk Kenyamanan dan Keamanan