Pada tahun 2022, T-Mobile dan SpaceX berkolaborasi untuk membangun layanan satelit langsung ke ponsel. Setelah rencana peluncuran yang dijadwalkan pada tahun 2024, kini layanan tersebut hadir dalam versi beta.
Layanan T-Mobile Starlink telah digunakan untuk memungkinkan masyarakat menghubungi petugas tanggap darurat dan kerabat mereka selama Badai Helene dan Milton.
T-Mobile memprioritaskan petugas tanggap darurat untuk program beta karena peran mereka yang krusial dalam situasi darurat. Namun, operator juga akan membuka pendaftaran bagi masyarakat umum dan bisnis.
T-Mobile Starlink memanfaatkan satelit Starlink, yang saat ini berjumlah lebih dari 300 di orbit dengan rencana peluncuran lebih banyak. Satelit tersebut bertindak sebagai menara seluler biasa, sehingga ponsel tidak memerlukan perangkat keras khusus.
Saat ini, Starlink hanya menangani pesan teks tanpa memerlukan aplikasi tambahan. Namun, di masa mendatang, layanan ini juga akan mendukung panggilan suara dan bahkan data. Tidak seperti menara seluler biasa, satelit dapat menyediakan konektivitas ke wilayah seluas 500.000 mil persegi di Amerika Serikat yang saat ini tidak memiliki cakupan seluler.
Peluncuran beta ini disetujui oleh FCC karena menggunakan layanan terestrial. Layanan ini akan mencakup wilayah daratan Amerika Serikat, Hawaii, bagian Alaska dan Puerto Riko, serta perairan teritorialnya.
T-Mobile mengklaim bahwa Starlink dapat digunakan di daerah terpencil, di pesawat, dan saat bepergian ke luar negeri. T-Mobile dan SpaceX menjalin kerja sama dengan operator lain di seluruh dunia, seperti KDDI (Jepang), Optus (Australia), One NZ (Selandia Baru), Salt (Swiss), Entel (Chili & Peru), dan Rogers (Kanada).
Layanan beta T-Mobile Starlink akan beroperasi awal tahun depan. Jika Anda ingin mencobanya, segera daftarkan diri Anda di situs t-mobile.com/satellite.
GIPHY App Key not set. Please check settings